Senin, 11 Maret 2013

Sejarah Mie Kering

Mie kering adalah sejenis Mie yang dipanggang sampai benar-benar kering dan disiram dengan kuah kental panas yang berisi ayam, udang, bakso, kol, wortel dan sawi. Jenis makanan ini merupakan makanan khas tradisional Makassar dari resep kuno Cina.
Bermula dari resep tradisional China yang dikenal dengan I Fu Mie yang kemudian dikembangkan oleh warga Tionghoa Makassar, dengan cita rasa bawang putihnya yang pekat maka makanan Mie Kering ini akhirnya menjadi makanan popular yang merupakan kegemaran bagi banyak orang.
Dari berbagai referensi, sejarah Mie kering di Makassar berawal dari seorang keturunan Tionghoa bernama Ang Kho Tjao. Makanan ini diperuntukkan bagi sesama warga tionghoa yang ketika itu dilokalisir disebuah kawasan pecinan. Karena pemukiman itu berbaur ditengah warga pribumi, sajian Mie Kering Ang kho Tjao dengan cepat menjadi populer. Mie Kering Ang Kho Tjao menjadi sajian masyarakat umum yang paling digemari. Setelah meninggal, resep masakannya kemudian menurun ke anak-anaknya yaitu Hengky, Awa dan Titi.
Ketiga anak Ang Kho Tjao masing-masing membuka kedai sendiri dan sampai saat ini menjadi popular di Makassar. Kedai milik Titi yang paling digemari sehingga nama mie kering ini akhirnya diidentikan menjadi Mie Titi. Di Makassar, pada umumnya orang menyebut mie kering tersebut dengan nama Mie Titi.
Kendati saat ini mie kering sudah bisa ditemui dimana saja, namun keistimewaan Mie kering di Makassar memiliki cita rasa yang berbeda pada rasa kuahnya.  Kekentalannya dengan rasa asin dan asam yang pas serta dilengkapi kocokan putih telur tercampur rata dalam “adonan”nya. Konon resep Mie kering ini tetap masih menjadi resep keluarga almarhum Ang Kho Tjao dan hanya bisa dinikmati di Makassar. Cita rasanya sangat khas dari perpaduan resep Cina dan Bumbu Makassar yang tidak akan bisa ditemui dimana-mana bahkan di Cina sekalipun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar